Sebuah cerpen yang akan segera terbit :)
Memapaki Lembaran Esok Erlina Siahaan Berjuanglah kalahkan sulit. Buai takutmu dan taklukkan rasa sakit. Bukankah sekali kau mengajariku demikian—kala kau berhenti melangkah, putar haluan dan menjauh? Kehancuran begitu sempurna mengajariku cara berjuang sendiri. Hingga aku menemukan kekuatan di antara ketiadaan, bahkan aku melupa bahwa kau pernah di sampingku. Percayalah, kelak akan tiba di reinkarnasi bahwa luka dan sepi berevolusi menjadi tawa. Aku melihatnya di sana. Terkapar di antara mimpi yang ia untai untuk mereka. Ia lelah, jenuh menghayalkan imajinya yang tak pernah bertepuk nikmat—dia diabaikan melebihi mimpi terburuk yang selalu dianggap angker. Lalu, waktu menyeretnya lebih dalam lagi ke liang keterpurukan bahkan ia menyesal. Ia berkisah dengan sangat tersendat dan sulit kuterjemahkan. Ia masih sering mengigau. Kadang ia mengingat siapa aku dan kadang ia menganggap aku Markonah. Yang kutau, itu istri keduanya. Namun, ia memanggil nama itu sambil berteriak pulangkan