Sesat di Pemintalan
Sang ayah menebang kayu,
Membajak hutan dan mendayung perahu.
Meninggalkan Sang ibu bercinta dengan solek dan kemewahan
Nun jauh di tepian remang
Parmalim menenun, merajut selendang
Sutra dan solek akan sepadan dengan kemewahan
Kala burung hinggap di selatan dan senja sudah temaran
Sang ayah pulang melaut. Mendapai peluru bersarang di dadanya
Ia disiksa sesal
Lagi dan lagi
Kala semesta seolah malu menjelaskan, adalah sebuah kebanggan dan ikan-ikan berseru, air menenggelamkan semesta!
St ....
Jangan berisik ....
Sang ibu sekarang sudah doyan memintal sutra!
😍
BalasHapus