Modul 1.4.a.6.1 REFLEKSI TERBIMBING - BUDAYA POSITIF

Pada kegiatan refleksi terbimbing-Budaya Positif modul 1.4 Calon Guru Penggerak diminta merampungkan evaluasi diri dengan menjawab 8 pertanyaan pemantik. Berikut jawaban dan ulasan saya terkait modul ini. 

Modul  1.4.a.6.1 REFLEKSI TERBIMBING -   POSITIF

1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal menarik untuk Anda di luar dugaan?

Sejauh ini pemahaman saya terkait konsep-konsep inti terkait pembelajaran modul ini yaitu: 

a. Disiplin Positif

Dalam pelaksanaannya, disiplin positif dapat memberikan pemahaman kepada anak mengenai konsekuensi logis jika sebuah aturan dilanggar, sehingga anak mampu menganalisis perilaku mereka sendiri, mengambil inisiatif, dan menjadi bertanggung jawab atas pilihan mereka, serta menghargai diri sendiri dan orang lain. Penekanan atau titik fokusnya adalah membangun kekuatan anak daripada mengkritik kelemahan mereka dengan menggunakan penguatan positif (positive reinforcement) untuk mempromosikan perilaku baik anak. Selain secara aktif mempromosikan partisipasi anak pada penyelesaian masalah, disiplin positif juga mendorong orang dewasa dan berpikir solutif, terutama bagi guru agar tetap ideal sebagai panutan positif anak.

b. Posisi Kontrol Guru

Yaitu suatu posisi sebagai tolak ukur apakah penanaman disiplin yang dilakukan guru sudah efektif, berpusat memerdekakan dan memandirikan muri, serta apakah sudah berpihak kepada murid. Ada 5 posisi kontrol guru yaitu:

  • Penghukum
  • Pembuat orang merasa bersalah
  • Teman
  • Monitor/pemantau
  • Manager
Diharapkan guru dapat memainkan peran ini dengan baik, terutama pada pon kelima sebagai manager. Pada posisi inidiharapkan luarannya adalah murid dapat menjadi pribadi yang mandiri,merdeka, dan bertanggung jawab atas segala perilaku dan sikapnya yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman.

c. Kebutuhan Dasar Manusia: kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), cinta dan kasih sayang (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan kekuasaan (power). 

d. Keyakinan Kelas
Suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih terdorong dan semangat untuk menjalankan keyakinannya daripada hanya sekadar mengikuti serangkaian peraturan. Nilai-nilai keyakinan juga jauh lebih mendalam, di antaranya: 
  • Keyakinan lebih bersifat abstrak
  • Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal
  • Senantiasa dibuat dalam pernyataan positif
  • Umumnya singkat dan jelas sehingga lebih mudah diingat
  • Sebaiknya adalah yang dapat diterapkan di dalam lingkungan tersebut
  • Dibuat berdasarkan kesepakatan seluruh warga kelas
  • Sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali
e. Segitiga Restitusi: proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga bisa kembali kepada kelompok mereka dengan karakter yang lebih baik dengan 3 langkah/strategi, yaitu: menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menayakan keyakinan. Strategi ini menguntungkan bagi guru dan murid karena guru akan berada pada posisi yang berbeda dengan murid dan karena itu akan memiliki perspektif yang berbeda yang justru akan menuntun murid pada kebenaran yang sebenarnya. 


Yang menarik bagi saya di luar dugaan adalah, sejauh ini saya memahami hukuman akan membuat sebuah dampak jera terhadap naka, tetapi saya tidak pernah membayangkan ternyata pemberian hukuman kepada anak harus dengan langkah dan konsep yang justru sering terlupakan, sehingga pada praktiknya, banyak anak yang setelah dihukum malah semakin memberontak.

2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan konsep-konsep inti tersebut dalam menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah Anda 

  • Saya  dan murid membuat keyakinan kelas
  • Saya berusaha mempposisikan diri sebagai manager dan pada murid saya tanamkan untuk menganalisis kebutuhan dirinya, maupun kebutuhan orang lain
  • Saya mengajak murid untuk mengidentifikasi kebutuhan apa yang diperlukannya sehingga dapat mendorongnya untuk berperilaku positif
  • Ketika saya menemukan suatu masalah saya berusaha memposisikan diri sebagai manager dan menyelesaikannya dengan 3 langkah sesuai degitiga restitusi.
3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? jika iya, ada di posisi manakah Anda? Anda boleh menceritakan situasinya dan posisi Anda saat itu. 

Pernah. Saya pernah menerapkan segitiga restitusi dan posisi saya ada pada restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. Saya mempunyai murid yang sering alpa dan pengerjaan tugas-tugasnya juga tidak selesai, saya mengajaknya berbicara 4 mata dan menanyakan masalah apa yang sedang ia hadapi dan dari pembicaraan kami, saya mengetahui bahwa beberapa minggu terakhir ia sering sakit. Saya menyimpulkan bahwa murid tersebut sangat membutuhkan cinta dan kasih sayang dari orang tua dan lingkungannya.

4. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dala menciptakan budaya positif di kelas maupun di sekolah Anda setelah mempelajari modul ini? 
  • Saya mulai memahami konsep budaya positif yang seharusnya dilakukan dengan sangat berpihak kepada anak.
  • Saya mampu merefleksikan dan mengevaluasi praktik disiplin yang pernah saya lakukan.
  • saya mulai melakukan perbaikan dalam menciptakan budaya positif yang berpihak kepada anak.
  • Saya mulai mengubah sudut pandang saya terhadap anak-anak yang bermasalah di skeolah saya. saya mulai bisa menangani kasus-kasus tersebut jauh lebih tenang dan saya mampu melakukan pendekatan yang lebih intim dengan murid dan saya juga merasa lebih bertanggung jawab akan profesi saya.
5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan sebagai seorang pemimpin pembelajaran? 

Sangat penting. Esensi dan nilai pembelajaran ini menjadi sangat krusial di mana posisi saya sebagai individu dan pemimpin pembelajaran yang harus memahami cara menciptakan budaya positif untuk menumbuhkan karakter baik sejak dini.

6. Apa yang Anda bisa laukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini? 

Yang dapat saya lakukan adalah menerapkan konsep budaya positif dengan konsep perubahan paradigma stimulus respon dengan posisi kontrol sebagai seorang guru, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia, dan segitiga restitusi.

7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah? 

a. Memberikan keteladanan
b. Memberikan tuntunan
c. Menjadikan pembiasan
d. Terbentuknya keyakinan

8. Langkah-langkah awal apa yang akan Anda lakukan jika kembali ke sekolah/kelas Anda setelah mengikuti sesi ini?

Langkah-langkah awal yang akan saya tempuh:
  • Berkolaborasi dengan kepala sekolah, teman sejawat, murid, dan orang tua untuk menentukan kesepakatan tentang pembiasaan budaya positif
  • bersama murid menentukan keyakinan kelas
  • menerapkan keyakinan dan menjalankan konsekuensinya
  • melakukan refleksi dan evaluasi.
Demikianlah ulasan saya terkait modul ini. Salam Guru Penggerak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Pembina Upacara: Pendidikan Karakter Zaman Now

Para pecundang cinta

HOTS