Sejarah dan Perkembangan VCT



Virtual Coordinator Training (VCT) Indonesia Regional Sumatera

Virtual Coordinator Training (VCT) merupakan pelatihan yang dilaksanakan untuk guru dan tenaga kependidikan dalam mengelola pembelajaran (training) jarak jauh

 VCT Indonesia Berita Formulir Pendaftaran VCT Batch 5 Pendaftar VCT Batch 5 Peserta Terdaftar Kelulusan VCT Batch 4 Unduh Sertifikat ▼

 Beranda ▼

Senin, 15 Juli 2019

Virtual Coordinator Training Indonesia


Sejarah dan Perkembangan

Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Asia Tenggara dengan menggunakan teknologi ICTmodern dengan sejumlah besar peserta, dan skala ekonomi untuk pelaksanaannya, Sekretariat SEAMEO bekerja samadengan 21 Pusat Regional SEAMEO dan lembaga eksternal telah  mengembangkan program pengembangan kapasitas  yang disebut “SEAMEO Online Lecture Series and Training Programmes”.

SEAMEO Online Lecture Series and Training Programmes bertujuan untuk pengembangan kapasitas pembuat kebijakan, pendidik, praktisi, peneliti, administrator sekolah, dosen, guru, dan siswa di negara-negara Asia Tenggara yang difasilitasioleh platform online; khususnya,  WebEx  dan  MOOCs,  dirancang  untuk  E-learning  dan  meningkatkan pengetahuan. Ditunjang dengan keahlian dosen dan pelatih yang sangat berkomitmen, kuliah dan program pelatihan berbagai topikakademis sudah dan sedang dilaksanakan sepanjang 2017-2018.

Mulai Maret 2017, Sekretariat SEAMEO telah menjalankan program ini sebagai fasilitator utama dan lembaga koordinasi. Inimelibatkan semua tindakan promosi, pendaftaran, hosting / moderasi sesi, dan pembuatan sertifikat; sementara narasumber dibawa oleh Pusat SEAMEO yang berkolaborasi dan lembaga eksternal untuk berbagi pengetahuan mereka.

Sebagai tanggapan terhadap arahan untuk memperluas pengembangan kapasitas untuk skala audiens yang lebih besar,SEAMEO Secretariat (SEAMES) akan menyelenggarakan “Capacity Building untuk guru-guru Indonesia pada proses danpengalaman terbaik untuk menjadi  Virtual  Coordinator  pada diklat  dalam jaringan. 

Kegiatan Virtual Coordinator ini disebut dengan Virtual Coordinator Training yang di singkat dengan “VCT” yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan kemajuan dan aktifitas kegiatan di seluruh wilayah Indonesia.

Sejarah VCT Indonesia

Semua berawal dari undangan Direktur South East Asian Ministers of Education Secretariat (SEAMES) Bangkok Bapak Gatot Hari Priowirjanto pada Oktober 2018.

Pada Temu Nasional Pelatih (TNP) IGI di Gedung Kemendikbud Jakarta Januari 2018 yang dihadiri oleh Bapak Gatot Hari Priowirjanto selaku Direktur South East Asian Ministers of Education Secretariat (SEAMES) Bangkok dan juga Sebagai salah satu penggagas lahirnya IGI di Indonesia memberi tantangan bagi guru IGI untuk bersiap-siap karena akan diajak ke Bangkok sebanyak 3 guru. 



Proses seleksi hanya Bapak Gatot Hari Priowirjanto yang mengetahuinya secara detil. Dari tantangan yang diberikan akhirnya Tiga guru anggota IGI terpilih dihubungi oleh Bapak Gatot Hari Priowirjanto dan membentuk group WhatsApp agar mudah berkoordinasi. 

Tiga guru tersebut adalah Ibu Siti Zulaiha dari Baturetno Jawa Tengah, Ibu Umi Tira Lestari dari Bogor Jawa Barat dan Pak Khairuddin Budiman dari Aceh Timur. Pemilihan tiga orang ini tentunya tidak sembarangan. Salah satunya tentu tidak terlepas dari sepak terjang dan track record dunia maya yang dimiliki oleh ketiga orang pilihan tersebut, menggerakkan guru Indonesia secara konsisten, rutinitas di acara Web Seminar menggunakan platform Webex dari SEAMEO – Seamolec. 

Pak Khairuddin Budiman selaku koordinator Sarasehan Dalam Jaringan (SADAR) IGI yang tayang setiap Rabu Malam, Ibu Siti Zulaiha selaku koordinataor seminar Selasaan yang tayang setiap Selasa Malam. Lalu Ibu Umi Tira Lestari, siapa yang tidak kenal beliau, hampir seluruh group dunia maya ada beliau. Selalu memiliki waktu untuk mengingatkan jam tayang kegiatan online video conference. Ibu Umi salah satu kepercayaannya Bapak Gatot untuk urusan pemegang room Webex Seameo Secretariat. Hampir semua kegiatan online berbasis Video Conference Webex, selain izin dari Bapak Gatot Hari Priowirjanto juga harus melapor ke bu Umi. 

Selain SADAR IGI, Ibu Umi juga memegang room untuk Sidaring, Maluku Belajar, Kegiatan kanal Vicon IGI seperti Saguwarna dan sebagainya, bahkan Ibu Umi memegang peranan penting saat IGI memperoleh penghargaan dari MURI untuk rekor menulis se Indonesia melalui Menemu Baling. 

Awalnya ketiga orang pilihan Bapak Gatot direncanakan akan di panggil pada berbeda negara berbeda yaitu Malaysia, Thailand dan Singapore. Namun dengan hajat besar Bapak Gatot tentang pembentukan Virtual Coordinator di Indonesia sehingga ketiga orang plihan dikumpulkan di Bangkok Thailand pada Momen kegiatan WorldDidac Bangkok 2018 di bulan Oktober, even tahunan expo pendidikan kontemporer yang sejalan dengan revolusi Industri 4.0.

Ketiga orang pilihan Bapak Gatot sampai di Bangkok tanggal 8 Oktober 2018 pagi, dijemput supir Seames, dan diantar ke hotel dan letakkan barang, lalu dibawa kembali ke Kantor Seames. Saat di ruangan meeting Seames, Pak Gatot, saya, bu Zul, bu Umi, Pak Achmad Purnomo dan Pak Sajarwo Anggai (Nanang). Dua nama terakhir merupakan Staff Seames dari Indonesia, muda, energik, cerdas dan tentu saja sangat santun bersahaja. 

Bapak Gatot menjelaskan tentang apa yang akan lakukan di Bangkok yang berfaedah untuk guru-guru Indonesia, menjangkau setiap pelosok daerah Indonesia melalui video conference. Memberi sharing pengetahuan dari guru-guru pintar ke guru-guru lain dengan lebih masif, karena selama ini SADAR dan Selasaan (dua ikon kanal vicon paling konsisten) dirasa belum cukup karena hanya tayang satu minggu sekali. Perlu ada terobosan yang membuat gairah belajar dan kompetensi guru Indonesia meningkat melalui lintas pengetahuan tak terbatas menggunakan video conference.  Bapak Gatot bisa mengusahakan banyak room Webex untuk guru belajar mengelola secara virtual dan memanfaatkan untuk saling transfer ilmu pengetahuan. 


Seluruh konsep Virtual Coordinator sesungguhnya merupakan konsep Bapak Gatot sebagai bentuk pengabdiannya untuk Indonesia menjelang akan purna baktinya beliau sebagai Direktur Seames di Bangkok.

Pak Khairuddin men-translate dokumen Virtual Coordinator Asia Tenggara, mencoba memahami untaian benang-benang pengikat, memahami Seameo Hub yang bisa dijadikan landasan jaringan sekolah Asia Tenggara khususnya Indonesia, menyusun alur yang sesuai dengan kondisi guru dan geografis Indonesia. Lalu mendiskusikan dengan Ibu Sitti Zulaiha dan Ibu Umi Tira Lestari. 

3 orang pilihan yang dipanggil ke bangkok yang saat ini dikenal dengan 3 pillar VCT, melakukan penajaman pemahaman Virtual Coordinator, mendiskusikan kondisi pengelolaan SADAR dan Selasaan, mencoba merumuyskan konsep untuk ruang besar Indonesia dengan menghadirkan koordinator-koordinator propinsi yang nantinya akan disupport oleh Bapak Gatot. 

Penyusunan alur final pelatihan Virtual Coordinator Indonesia, menentukan waktu dan jadwal, materi yang disampaikan serta petugas yang sesuai dengan jadwal tersebut yang selanjutnya kembali didiskusikan dengan Bapak Gatot untuk finalisasi program. Sebagai konseptor, tentu berpikir pada kondisi ideal, namun jiwa kepemimpinan Bapak Gatot lebih bijak dalam pengambilan keputusan. Bapak mengingatkan tim, jangan berpikir sempurna dulu, karena tidak pernah sempurna jika tanpa melalui proses. Jalani saja, kesempurnaan akan mengikuti proses.

Virtual Coordinator Training Batch I, Bapak Gatot meminta bapak Khairuddin Budiman untuk memimpin pelatihan sebagai Koordinator pada bulan November 2018. 

Kegiatan Video Conference yang diadakan tanggal 13 s.d 15 November 2018 sebagai penanda Virtual Coordinator resmi hadir di Indonesia, dimana awal kegiatan inilah sebagai milad VC Indonesia.

Dalam pergerakannya VCT Indonesia terus berbenah, hingga pada pertemuan Rembuknas Kemdikbud 2019, Bapak Gatot mengundang 10 orang penggerak VCT Indonesia untuk mempromosikan dan mengembangkan VCT Indonesia di kegiatan rembuknas 2019 yang dihadiri oleh seluruh kepala Dinas Pendidikan Se Indonesia dengan di tandainya pelaksanaan Video Conference untuk seluruh tenaga pendidik dan kependidikan se Indonesia. 


Kesempatan itu 10 orang yang di undang dan hadir dalam kegiatan Rembuknas 2019 adalah, Ibu Siti Zulaiha, S.Pd (SMPN 1 Baturetno), Ibu Umi Tira Lestari,SE.,M.Ak (SMK Ranti Mula), Ibu Dini Siti Anggraeni S.Pd., M.Si(SMK Negeri 1 Bandung), Bapak Mohamad Rifa'i, S.Kom(SMK Alhabibatain Bumiayu Brebes), Bapak Sarono(SD PLTUSuralaya Wukir Retawu), S.Pd, Bapak Sobirin Ansori, S.Pd (SDN Pegangsaan Dua 07 Jakarta Utara), Bapak AgusSupriyatna, ST(SMK  Yuppentek 5), Bapak Hendra suheri, S.Pd(SMK N 2 Kota Solok Sumatera barat), Bapak Krisantus Ardy Barata, S.Pd(SMP Maria Goretti Semarang), dan Bapak Yohan Adi Setiawan, S.Kom(SMPNegeri 2 Kalitidu, Bojonegoro)Sehubungan Bapak Krisantus Ardy Barata memiliki agenda yang bedempetan, maka digantikan oleh Bapak Eri Teguh K. (jawa barat).


Pada akhir kegiatan Rembuknas, tim yang 10 berdiskusi dan menyusun pengembangan strategi VCT Indonesia bersama Bapak Gatot dan Ibu dengan menambahkan penetapan SOP pelaksanaan VCT yang akan dilaksanakan dan pengembangan VCT Indonesia dalam bentuk Regional Kerja serta pembenahan bagian bagian dari VCT hingga penambahan materi QR Code. Dimana pada masing masing Regional di koordinir oleh beberapa orang koordinator dan di bantu oleh instruktur - instruktur yang merupakan alumni VCT Indonesia yang telah lulus...

VCT Indonesia terus berkembang hingga memasuki Batch ke IV, Ibu Sitti Zulaiha sukses memimpin mulai dari Batch II dan Batch III sehingga menghasilkan hampir 2000 guru hebat, dosen, praktisi pendidikan sebagai trainer dan koordinator daerah yang siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah guna memajukan pendidikan di daerahnya melalui kegiatan-kegiatan berbasis virtual melalui video conference yang disupport oleh Seameo, Seamolec, PSMK Kemendikbud.

VC terus berbenah menuju bentuk yang sempurna atas dukungan teman-teman trainer alumni VCT Indonesia, II, III, dan IV. Teman-teman yang ikhlas berbagi, berkolaborasi secara harmonis membuat VC ini semakin kuat dan manfaatnya dirasa semakin berarti.

Terimakasih Bapak Gatot yang membawa warna baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Semoga diridhai Allah SWT.

Sumber Informasi : Khairuddin Budiman 

di Juli 15, 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Pembina Upacara: Pendidikan Karakter Zaman Now

Para pecundang cinta

HOTS