A poem for second day


Judul: Musuh Bumbu Karib
Penulis: Erlina Siahaan

Terima kasih untuk senyum yang kutau awalnya tulus.
Untuk isak yang pernah kau hapus
Kisah yang terukir di guratan terikhlas
Harus dilepas!

Terima kasih menunjukkan ia hanya layak sebagai mantan,
Beda tipis setara denganmu teman.
Ah, bumbumu mengapa terlalu sopan?
Tandukmu melilit serasa belaian.

Laguna tak harus mengering
Hujan tak harus menggenang
Fakta pahit hanyalah kenang
Syukur mengalun membawa terang.
Esok berwarna siap kujelang
Tanpamu, tanpanya pasti jauh lebih senang
Luka ini membuatku lebih matang
Ke depan saat siap dipersunting

Ps: Bukankah saat kita mencoba kuat, kita akan kuat benaran?
Pasti! Patah hati itu lumrah.

Pematangsiantar, 10 September 2019

Pict: pinterest

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Pembina Upacara: Pendidikan Karakter Zaman Now

Para pecundang cinta

HOTS