Macet Akibat Plastik Basah

Deretan mobil berjejer kian memanjang. Beberapa sepeda motor terselip berusaha keluar menerobos kemacetan yang kian sesak oleh gerimis. Rintik hujan membasahi seolah berkabung untuk semesta petang itu. Langit Kampung Berbunga tampaknya sedang murung.
Klakson dari kendaraan yang baru bergabung terjerembab dalam kemacetan kian meraung.
Tittt .... tiiiittt!
Tiiiinnn ... tinnnn!
Memekik marah. Boomerang.
Seorang pengemudi Honda Jazz Silver Queen keluar dari pintu mobil yang ia setir. Membanting pintu dengan keras. Berbaur dengan kerumunan yang membuat macet itu kian sesak.
"Ada apa ini? Saya bisa telat!" Anehnya orang-orang di barisan belakang yang menerobos ke depan melihat penyebab macet malah memilih mundur dan diam di dalam kenderaan masing-masing.
Gadis itu tampak kesal. Ia tak memperdulikan pintunya yang nyaris peot. "Saya telat ini!"
Lalu,saat ia mencapai subjek itu. Ia hampir tumbang tak mampu menopang Stiletto 7 centimeter yang melekat pada kakinya itu.
Ia kini bergabung dengan orang-orang yang melihat subjek—pelaku kemacetan—sebuah plastik basah yang bergerak-gerak merintih. Suara lirih keluar dari plastik basah itu. "Tolong saya!" Plastik itu berukuran kurang lebih seperti seorang manusia remaja. Hitam. Ia memang terlihat seperti plastik kresek hitam yang membalut seorang gadis remaja. "Saya hanya ingin bebas. Tolonglah! Tolong." Gadis berhigheels itu terbelalak. Plastik itu berlumur darah.
Gadis itu mundur beberapa langkah. Ini terulang kembali! Wajahnya tegang. Ia kalut. Akankah dewa kematian akan menjempknya? Bukankah penggantian data itu bukan idenya? Ia hanya suruhan?                                        
Lalu, sayup-sayup suara terdengar dari kejauhan
"Tin ... bangun! Tinnnnnn ....!"
Mimpi buruk kadang memang mendahului kenyataan. "Ada polisi di depan. Katanya nyari kakak.
                                                                                                                                                                                                                                                                    

Komentar

  1. Huaa terkejut saya. Keren banget kak 3 kata kunci sederhana bias dituangkan kedalam karya tulis yang luar biasa. keren keren. selvi tunggu postingan selanjutnya ya kak hii

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Pembina Upacara: Pendidikan Karakter Zaman Now

Para pecundang cinta

HOTS